PROFIL DESA NEGLA

Selasa, 25 Mei 2010

Peringatan PERTASIGANASLING

Brebes - Peringatan hari pertanian, koperasi, kehutanan, ketahanan pangan, keluarga berencana dan lingkungan hidup tahun 2009 kabupaten Brebes pagi tadi / kemarin telah digelar upacara bertempat di Stadion Karang birahi dengan Inspektur Upacara Bupati Brebes H.Indra Kusuma S.Sos. Dalam sambutannya Bupati Brebes mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Brebes yang telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2009 tanggal 8 juli lalu. Karena melalui partisipasi masyarakat, Pilpres tahun 2009 di Kabupaten Brebes dapat berjalan aman, kondusif serta lancar sekaligus saya sungguh berbangga karena tingkat partisipasi pemilih pada pilpres tahun 2009 di wilayah kita cukup besar. kita juga patut bersyukur ke hadirat Allah SWT, di tempat ini, kita dapat memperingati sekaligus enam peringatan, yaitu hari pertanian, kehutanan, ketahanan pangan, koperasi, keluarga nasional serta lingkungan hidup tingkat kabupaten brebes tahun 2009.

Pada kesempatan tersebut Bupati Brebes menghimbau seluruh masyarakat untuk senantiasa berusaha mewujudkan keluarga sejahtera dan berkualitas yang didukung pertanian yang tangguh, koperasi yang sehat, tangguh dan mandiriserta lingkungan hidup yang nyaman. Seperti diketahui bersama, sebesar 70 persen penduduk di Kabupaten Brebes berkecimpung di sektor pertanian. Untuk itu, penghargaan berupa prestasi kenaikan produksi kurang lebih 5% di tingkat Nasional, merupakan hasil kerja keras semua pihak, tidak hanya Pemerintah Kabupaten Brebes, namun juga seluruh elemen masyarakat. perlu saudara ketahui, penghargaan tersebut diberikan karena keberhasilan kita yang dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura sepanjang kurun waktu 2007 dan 2008.

Sebagainama disampaikan ketua pelaksana asisten II Ir. Heru Pratisto untuk peringatan hari krida pertanian yang diampu oleh satuan kerja dinas pertanian, tanaman pangan dan hortikulutra tahun 2009 mengambil tema ”melalui peringatan hari pertasi-ganasling, kita tingkatkan produksi padi, jagung dan kedelai guna mendukung ketahanan pangan nasional”. Dan pada peringatan pertasiganasling tahun 2009 ini, dapat kami sampaikan bahwa di bidang pertanian, Pemerintah Kabupaten Brebes telah mendapatkan dua penghargaan sekaligus di tingkat nasional, yaitu penghargaan prestasi kenaikan produksi kurang lebih 5% serta keberhasilan kelompok upja wahana bhakti desa pende sebagai kelompok upja terbaik ketiga di tingkat nasional. penyerahan penghargaan tersebut telah diberikan langsung kepada Bupati Brebes oleh Presiden Republik Indonesia di kota solo beberapa waktu lalu. Selain itu, dalam rangka peningkatan produksi tanaman pangan, dinas pertanian, tanaman pangan dan holtikulutra kabupaten brebes juga telah memfasilitasi usaha tani melalui bantuan langsung benih unggul yang merupakan pemberian langsung dari pemerintah pusat dan provinsi jawa tengah.


Pemkab brebes melalui kantor ketahanan pangan akan memberikan dana bantuan sosial program pengembangan lumbung pangan masyarakat kepada 5 lumbung di 5 kecamatan, yaitu Lumbung Dewi Sri Desa Grinting Kec.Banjarhaarjo, Barokah Desa Negla Kec.Losari, Sumber Tani Desa Kradenan Kec.Kersana, Tani Makmur Desa Padakaton Kec.Ketanggungan dan Mitra Rakyat Sejahtera Desa / Kec. Bantarkawung.masing – masing RP. 10.000.000.

Adapun kejuaraan yang diraih tingkat Nasional Juara III Kelompok Usaha Pengelolaan Jasa Alsintan, Dari Desa Pende Kec.Banjarharjo. Untuk piagam penghargaan kepada juara I tingkat Kabupaten Brebes diberikan kepada Kelompok Bina Keluarga Balita diraih oleh BKB Mutiara Kecamatan Banjarharjo, untuk kelompok bina keluarga remaja diraih oleh BKR Mawar Kecamatan Kersana, Kelompok Bina Keluarga Lansia diraih oleh BKL Teratai Kecamatan Banjarharjo, Kelompok Bina Keluarga Lingkungan diraih oleh BLK Utama Kecamatan Paguyangan, Kelompok UPPKS diraih oleh UPPKS Tri Asih Kecamatan Brebes, Lomba KB perusahaan diraih oleh PDAM Brebes dan lomba PIK KRR diraih Kwarcab Brebes.

Sedangkan untuk Koperasi Berprestasi tingkat Kabupaten Brebes untuk jenis Koperasi Aneka Usaha Peringkat I KUD Budhi Karya Kecamatan Banjarharjo, peringkat II diraih oleh Kopkar Zac Zes Kecamatan Paguyangan, dan peringkat III diraih oleh KUD Adil Makmur. Untuk jenis Kopersi Konsumsi Peringkat I KPRI Gatera Kecamatan Bantarkawung, peringkat II KPRI Dwija dan Untuk peringkat III diraih oleh KPRI Sinar Murni Kecamatan Jatibaang.(Bam's)
Sumber :http://humasbrebes.blogspot.com

Persab Tekuk Persekap 1-0, Wasit Jadi Amuk Pemain

BREBES - Dunia persepakbolaan di tanah air kembali ternoda. Bedjo SIP, wasit asal Batang menjadi sasaran amuk pemain usai memimpin pertandingan sepakbola Divisi III Pengda PSSI Jateng Grup B, antara Persab (Brebes) melawan Persekap (Pekalongan), Minggu (13/4) sore, di Stadion Karang Birahi, Brebes.

Dalam pertandingan tersebut, Persab unggul tipis atas Persekap dengan skor 1-0. Gol semata wayang Persab dicetak oleh Dedi Aying Sucipto pada menit ke-83 lewat tembakan penalti.

Hukuman penalti sendiri diberikan kepada Persekap, karena pemainnya, Kusuma menjatuhkan pemain Persab, Wildan, di kotak terlarang.

Tak pelak, kubu Persekap protes keras. Bedjo sempat dikejar-kejar kiper Pesekap karena memutuskan penalti bagi tim tuan rumah meski akhirnya tim Persekap, akhirnya mau menerima keputusan wasit.

Puncak kerusuhan terjadi ketika Bedjo meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Bedjo kembali diburu para pemain Persekap. Wasit bertubuh kecil ini nyaris babak belur dihadiahi pukulan dan tendangan.

Untung, berkat kesigapan aparat kepolisian dari Polres Brebes, Bedjo berhasil diamankan hingga ke luar lapangan. Sejumlah suporter tuan rumah pun sempat dihalau polisi karena mencoba memancing keributan dan mencoba menghadang pemain Persekap.

”Banyak waktu yang terbuang sia-sia. Dari pengamatan kami waktu yang terbuang antara delapan sampai sembilan menit. Kami kecewa karena tidak ada injury time ,” kata Tri Sutanto, manajer Persekap ditemui usai pertandingan.

Sementara, Pelatih Persab, Iriando mengaku puas setelah berhasil membekap Persekap meski dengan skor tipis 1-0. Namun, dari hasil pengamatannya, anak asuhannya masih kurang konsisten menjaga irama permainan.

Sejak babak pertama, sebenarnya Persab memiliki banyak peluang untuk menghasilkan gol. Namun, lini depan Persab gagal memanfaatkan peluang itu.

”Tim kita belum lama terbentuk. Seleksi pemain inti yang kami lakukan cuma empat hari. Jadi wajar jika permainan belum begitu padu. Untuk pertandingan berikutnya kami akan membenahi kekurangan terutama dalam penyelesain akhir,” ujar Iriando.

Dengan hasil itu untuk sementara Persab berada di posisi kedua klasemen sementara Grup A dengan nilai empat, hasil dari tiga kali main, sekali menang, sekali seri dan sekali kalah.

Di posisi pertama masih ditempati Persitema (Temanggung), sedangkan peringkat ketiga ditempati Persap (Purbalingga) yang pada pertandingan lain menaklukkan PSIP (Pemalang) dengan tiga gol tanpa balas.
Sumber : www.wawasandigital.com

Profil Desa Negla Kecamatan Losari Brebes

PROFIL DESA NEGLA

1. Letak Geografis

- Luas dan batas wilayah 793,624 Ha
- Ketinggian tanah dr prmukaan laut 30,30 M
- Banyaknya curah hujan 352,32 mm/thn
- Suhu udara rata2 32 derajat celcius

2. Orbitasi

- Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 12 km
- Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten : 38 km
- Jarak dari pusat pemerintahan provinsi : 167 km
- Jarak dari pusat pemerintahan ibu kota negara : 333 km

3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

- Karyawan : 498 Orang
- Wiraswasta : 13 Orang
- Tani : 5536 Orang
- Pertukangan : 68 Orang
- Buruh tani : 804 Orang
- Pensiunan : 654 Orang
- Pemulung : 3 Orang
- Jasa : 58 Orang

4. Jumlah Penduduk Menurut Mobilits/Mutasi Penduduk

- Lahir : 40 Orang
- Mati : 92 Orang
- Datang : 5 Orang
- Pindah : 4 Orang

5. Jumlah Perangkat Desa

- Kepala Urusan : 5 Orang
- Kepala Dusun : 11 Orang
- Staf : 3 Orang

6. Pembinaan RT/RW

- Jumlah RT : 105 Unit
- Jumlah RW : 16 Unit

7. Sarana Pendidikan

- TK/RA : 2 Unit
- SD : 5 Unit
- Madrasah : 1 Unit
- SMP : 0 Unit
- SMA : 0 Unit
- Perguruan Tinggi : 0 Unit

Sunda Brebes

Bahasa sunda adalah bahasa yang ramai dipakai di pulau jawa yang memiliki tingkat bahasa mudah dimengerti daripada bahasa jawa. Bukan hanya di jawa barat saja bahasa ini dituturkan tapi di jawa tengah pun banyak yang memakainya sebagai bahasa keseharian.

Di jawa tengah sendiri terutama di Brebes selatan bahasa sunda memiliki persaingan ketat karena berada di perbatasan yang pastinya dekat mayoritas penduduk yang berbahasa jawa sehingga sealu ada pencampuran bahasa.

Di bawah ini merupakan kecamatan yang ada di Brebes:
- Salem
- Bantarkawung
- Bumiayu
- Paguyangan
- Tonjong
- Sirampog
- Larangan
- Ketanggungan
- Banjarharjo
- Losari
- Tanjung
- Kersana
- Bulukamba
- Wanasari
- Jati Barang
- Brebes

Diantaranya terdapat penutur bahasa sunda yaitu
- Salem
- Bantarkawung
- Ketanggungan
- Banjaharjo
- Tanjung (Sarireja, dan Luwungbata)
- Larangan (Kamal, Wlahar dan Pemulian)
- Kersana (Kradenan dan Sindangjaya)
- Dan beberapa desa kecamatan losari (Randegan, Jatisawit, Karangsambung, Negla, Bojongsari, Karangjati, Babakan)

Bahasa sunda dan bahasa Jawa dipakai secara bersama dibeberapa desa di kecamatan;
- Bumiayu(Pruwatan, Laren)
- Bantarkawung(cinanas, cibentang, karangpari, pangebatan, dan bantarkawung)
- Ketanggungan(Pamedaran, Barros, Kubangsari, Ku bangjati, Dukuhbadag, dan kubangwungu)
- Banjarharjo(Banjarharjo, cimunding, ciawi, tegalreja, dan banjar lor
- Losari(Karangjunti dan Babakan)
- Kersana (Kubangpari)

Bahasa Sunda Brebes (BSB)

Perbedaan bahasa sunda brebes dengan bahasa sunda standar (BSS)tampak menonjol pada intonasi dan beberapa kosakata, sedangkan dalam tataran frasa dan kalimat tidak terjadi perbedaan. Dalam tatara frasa , misalnya adalah
imah bapa=rumah ayah
peti suluh=peti kayu
budak bandel=anak nakal
hayang hees=ingin tidur
ngakan kejo=makan nasi
gede kacida=besar sekali
jenuk budak=bnyak anak.
Kalimat BSB contohnya adalah;
Misah lulus ujian nyaneh kudu di ajar=agar lulus ujian kamu harus belajar
Iraha nyaneh mangkat=kapan kamu pergi
Naha nyaneh telat=mengpa ia terlambat?
Mih, balik ti pasar=ibu pulang dari pasar
Kakak geus indit=kakak sudah pergi

Dalam kesehariannya bahasa ini digunakan diberbagai tempat seperti di lingkungan masyarakat, pasar dan yang lainnya. Masyarkatnya juga bisa berbahasa jawa dalam arti tidak bisa sepenuhnya, tidak heran kalau sebagian masyarakat sunda ada yang memakai bahasa campuran yaitu sunda dan jawa. Untuk budayanya sama seperti suku sunda yang ada di jawa barat meskipun tidak seramai yang ada di sana.
Sumber :pasundanboleh.wordpress.com

Pengendara Motor Meninggal Masuk Parit

BREBES - Peristiwa kecelakaan yang menewaskan pengendara mo­tor terjadi Sabtu (8/12) pagi tadi di jalan desa Negla, Kecamatan Lo­sari, Brebes. Korbannya, Su­dar­no (46) warga Karangjunti, Kecamatan Losari. Informasi yang dihimpun menyebutkan, pagi tadi se­kitar pukul 07.00 Sudarno yang mengendarai sepeda motor Hon­da Supra X melaju kencang ketika berniat pulang ke ru­mah, setelah menjenguk keluarganya yang sakit di Desa Lu­wung­bata, Kecamatan Tanjung.

Ketika melintas di jalan Desa Karangjunti, Sudarno berusaha menyalip mobil pikap yang mengangkut bawang. Namun tan­pa diduga dari arah depan meluncur kencang sebuah truk yang belum diketahui identitasnya.

”Ketika membanting ke kiri, motor Sudarno langsung terjun masuk ke parit di pinggir jalan. Korban terjatuh dan tertimpa motor. Dia mengalami luka berat di kepala. Motornya juga ru­sak,” kata seorang warga di lokasi kejadian.

Oleh warga, Sudarno langsung dibawa ke rumahnya di De­sa Negla. Polisi hingga berita ini diturunkan masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Sumber :www.wawasandigital.com

Selasa, 27 April 2010

Belum Terima Kompor Gas,Warga Ancam Blokir Pantura

BREBES - Ratusan warga dari 12 desa di Kecamatan Losari Kamis (27/8) mendatangi Kantor Kecamatan Lorasi. Kedatangan mereka terkait belum diterimanya paket kompor gas yang selama ini telah dijanjikan Pemerintah. Akibatnya, warga mengancam akan memblokir jalan raya pantura Losari apabila dalam kurun waktu H-7 Lebaran, paket tersebut belum juga di berikan.
Wastari (48) kordinator aksi sat ditemui mengatakan, aksi yang dilakukan bersama dengan ratusan warga lainnya, lantaran warga telah kesal menunggu janji dari pihak Pemerintah yang akan memberikan paket kompor gas. Namun pada kenyataanya, sanpai saat ini, ribuan warga dari 12 Desa di Kecamatan Losari belum juga menerima. Padahal untuk desa lainya, warga sudah menerima.
"Ada 12 desa yang saat ini belum menerima mas, apabila dalam kurun waktu sanpai h-7 lebaran warga belum menerima juga, maka saya akan mengerahkan warga lebih banyak lagi untuk memblokir jalan raya pantura Losari," ungkapnya.
Dikatakan, 12 desa yang belum menerima paket kompor gas tersebut diantaranya, Desa Karangdempel, Pengabean, Losari Lor, Losari Kidul, Blubug, Pekauman, Randusari, Kedungenen, Kalibuntu, Negla, Bojongsari dan Babakan.
Lebih lanjut, pihaknya sangat menyesalkan dengan lambannya proses pendistribusian, bahkan dari pihak konsultan sendiri, sampai saat ini tidak ada kejelasan sama sekali.
"Yang jelas saat ini warga sangat membutuhkan kompor gas, mengingat saat ini harga minyak tanah di Losari sudah mencapai Rp 6000, bahkan terkadang minyak menghilang lantararan banyak pembeli dari jawa barat yang masuk," tambahnya. Diperkirakan, dimasing-masing desa, warga yang belum menerima paket kompor gas sekirat 3000 RTS.
Dalam aksi tersebut, warga sempat mengambil spanduk milik konsultan yang dipasang di pintu masuk Kantor Kecamatan, bahkan beberapa orang menyobek-nyobek dan membakarnya.
Camat Losari Edi Sumarso mengatakan, aksi warga yang sedang berlangsung saat ini disebabkan lantaran belum terlisasinya pemberian paket kompor gas di 12 desa. Dari informasi sebelumnya, pendistribusian paket kompor gas diberhentikan sementara sampai tanggal 13 Juli lalu, mengingat adanya pemilu presiden.
Namun, ternyata usai pemilu, paket kompor gas untuk 12 desa sampai saat ini belum juga diterima warga. Untuk itu, pihaknya memanggil pihak Pertamina dan Konsultan untuk menyampaikan duduk persoalan.
Abdul Karim Sholeh dari PT Bina Pertama Asih selaku Konsultan mengakui, saat ini pihaknya tidak bisa mendisribusikan paket kompor gas ke 12 desa di Kecamatan Losari lantaran tidak adanya pasokan paket dari Pertamina. Namun pihaknya berjanji, setelah pertamina mengirim paket kompor gas, pihaknya akan langsung mendistribusikan ke warga.
Sedang perwakilan Gasdom Area Brebes, Ali Akbar mengatakan, kalau saat ini Pertamina sedang mengalami kelangkaan tabung gas ukuran 3 kilo. "Kejadian seperti ini tidak hanya di Brebes, melainkan daerah lain seperti Pemalang, Pekalongan juga mengalami hal serupa," terangnya. (cw3)

Kereta Tabrak Motor,2 Warga Negla Meninggal...

CILEDUG- Tabrakan maut terjadi di jalur perlintasa kereta api. Dua pengendara motor yakni Wahyumin (31), dan Saeful Amri (40), keduanya warga Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, tewas mengenaskan setelah motor yang ditumpangi keduanya ditabrak Kereta Api (KA) Bima 34 Lok 20402, tepatnya di Desa Ciledug Lor, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Kamis malam (26/11) sekitar pukul 21.00.
Informasi yang dihimpun Radar, dua koran tewas menumpang motor bebek jenis Yamaha nopol E 3729 YC. Keduanya hendak pulang ke Brebes. Saat melaju di jalur perlintasan kereta api di Ciledug Lor, dari arah timur muncul KA Api Bima 34. Kedua korban yang diduga tidak menyadari adanya kereta, seketika tertabrak hingga terpental beberapa meter.
Wahyumin dan Saeful Amri tewas di tempat dengan kondisi tubuh hancur. Jasad keduanya langsung dievakuasi polisi yang datang ke lokasi kejadian. Wakapolres Cirebon, Kompol Diki Budiman SIK membenarkan adanya kejadian itu. (ugi)

Warga Negla Tabrak Gapura,Meninggal di Tempat

BREBES - Naas menimpa Ra­ki­man (53), warga Desa Negla, Ke­camatan Losari, Brebes. Ia tewas seketika setelah menabrak bangunan gapura, di Desa Negla, Kamis (24/1) pagi tadi, sekitar pukul 05.00. Keterangan yang dihimpun Wawasan, menyebutkan, Ra­ki­man yang mengendarai motor Honda Supra Fit nomor polisi E 7632 AE, berjalan kencang dari arah utara.

Ia bersama Un­tung berniat pulang ke rumah di Negla setelah silaturahmi dari rumah familinya di Cirebon.

Namun ketika hendak memasuki pintu gerbang masuk j­a­lan desa, mendadak motor yang dikendarai oleng dan meng­han­tam bangunan gapura. Seketika itu Rakiman sekarat. Da­rah se­gar pun menguncur dari hidungnya.

”Mungkin karena buru-buru sampai cepat sampai ke rumah ia menabrak gapura yang sedang dibangun. Rakiman menga­lami luka parah di kepala. Sedangkan motornya juga rusak pa­rah,” kata Untung, yang selamat dari musibah tersebut.

Kepala Desa Negla, Yaya Hidayat membenarkan kejadian ter­sebut. Jenazah Rakiman hingga berita ini diturunkan, masih di­semayamkan di rumah duka. Para kerabat dan famili korban, pagi tadi sibuk mengurus rencana pemakaman salah satu anggota keluarganya yang meninggal tersebut. ron-yan

Solikhin Bocah Negla Tertabrak Motor di Tegal

ADIWERNA – Diduga karena kurang hati-hati, pengendara sepeda motor Honda Tiger Nopol G 4395 BZ, Bhekti Hartoyo (19) warga Desa Kramat RT 01 RW 02 Kramat, Rabu (1/7) malam, menghajar Solikhin (55) yang tengah berjalan kaki. Akibat kejadian itu, motor Tiger tersebut juga kembali menabrak Yamaha Vega Nopol G 4585 GR. Akibat insiden lakalantas di jalan raya Adiwerna ini satu orang diantaranya tewas seketika.

Diperoleh informasi, insiden lakalantas yang kembali merenggut nyawa pengguna jalan ini bermula sekitar pukul 19.25 WIB, tepatnya di jalan raya Adiwerna atau depan tempat praktek dr Yit. Bermula, dari arah utara menuju selatan, melaju sepeda motor Tiger yang dikendarai oleh Bhekti Hartoyo dan memboncengkan Agus Uriyanto (20).

Dengan kecepatan tinggi, diduga karena kurang hati-hati motor Tiger tersebut tiba-tiba menabrak Solikhin pejalan kaki. Akibat menabrak warga asal Desa Negla Losari Brebes, kendali motor Tiger juga tak terkendali. Hingga akhirnya, motor Tiger itu berhenti setelah kembali bertabrakan dengan motor Yamaha Vega yang dikendarai Suhardi (39) warga Desa Kaladawa Talang.

Akibat tabrakan yang beruntun ini, rupanya saat motor Tiger itu terjungkal, si pembonceng juga ikut terjungkal hingga kepalanya membentur aspal. Kejadian tersebut menyebakan Agus Uriyanto tewas seketika di lokasi kejadian.

Kasat Lantas Polres Tegal AKP Valent Asmoro SIK, melalui Kanit Laka Ipda Sunyarni Rabu (2/7) kemarin, mengatakan mereka yang terlibat lakalantas kini tengah dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi. Sedangkan, dua kendaraan bermotor kini sudah diamankan sebagai barang bukti.

‘’Dari keterangan saksi-saksi, lakalantas yang mengakibatkan satu orang meninggal, akibat si pengendara motor Tiger kurang hati-hati,’’ pungkasnya. (gus)